Melakukan jalinan asmara dgn harmonis & langgeng yaitu dambaan banyak pasangan. Namun, jalinan tidak ada perseteruan yaitu hal yg bisa dimaksud mustahil.
Kenyataannya, banyak pasangan alami masalah & pertentangan dalam menjaga jalinan buat senantiasa jalan cocok rencana.
Namun, perseteruan pasangan di Arab Saudi sungguh menarik utk menjadikan pelajaran terlebih, untuk pasangan yg baru saja melangsukan pernikahan.
Ditulis Eberita. org, usai melaksanana walimah atau rsepsi pernikahan, ke-2 pengantin itu segera ke apartemen. Tengah Malam ini yakni tengah malam pertama mereka.
Keduanya masihlah sama-sama terdiam di atas ranj4ng, cuma sekali-kali beradu pandang. Mendadak telephone genggam suami berbunyi. Rupanya ada beberapa orang rekannya yg terlambat menghadiri walimah tadi.
“Tadi mobil kami mogok, ” kata rekan di balik telephone. Mereka mengemukakan berita posisi mereka dan akan tiba sekian waktu lagi di apartemen, apabila sang pengantin mengijinkan. Mereka ketahui persis bila ini yakni malam pertama hingga mereka tidak ingin mengganggu. Rupanya, sang pengantin bukan sekedar mengijinkan, ia juga ajukan pertanyaan apakah mereka sudah makan.
“Belum, ” jawab mereka dengan polos.
“Baiklah, kelak saya akan memohon
istriku mempersiapkan makan malam untuk kalian”
“Yang benar saja. Ini malam pertama, tidak mungkin ada pengantin wanita yang menginginkan masak pada malam pertama. ”
“Ya apabila tidak ingin tinggal saya belikan makanan yang sudah jadi, ” jawabnya.
Lelaki itu lantas memberi tahu istrinya bila sebagian rekannya bakal tiba. “Kita sediakan makan malam buat mereka ya, mereka datang dari jauh. Tadi mobilnya mogok. Insya Allah ini sisi dari memuliakan tamu, ” sang istri mengangguk. Walaupun dalam hati ia sesungguhnya agak keberatan ada tamu pada malam pertama mereka.
Sang suami pamit keluar untuk ke supermarket paling dekat. Tak seberapa lama, ia juga kembali sembari membawa sebagian kantong belanjaan. Demikian terkejutnya sang
istri, rupanya suaminya beli beberapa bahan mentah. Bukanlah makanan yang sudah jadi.
“Tolong masakkan untuk tamu kita ya, ” kata sang suami. Mendengar ini, tangis sang istri hampir pecah. Ia disuruh masak pada malam pertama? Tetapi untuk mentaati suami yang baru malam ini mereka berduaan, sang istri tidak memprotes. Ia bergeges pergi ke dapur yang tempatnya menyatu dengan ruangan tamu apartemen itu.
Sang suami tidak paham, saat mulai memasak, mata istrinya sudah berkaca-kaca. Ia tak tahu kenapa ia harus masak pada malam pertama. Ada butir-butir bening mulai membasahi pipinya.
Bel berbunyi. “Assalamu’alaikum…” ucap salam terdengar serentak saat sang suami membukakan pintu. Rupanya beberapa rekannya telah datang, cocok di saat istrinya nyaris selesai memasak.
Saksikan pengantin wanita itu memasak, 10 pemuda itu terpana. Mereka tak menganggap bila mereka akan dijamu dengan makan malam yang dimasak oleh pengantin baru.
Selesai makan dan mengatakan selamat serta sedikit bincang-bincang, mereka undur diri. Tak lupa mereka mohon maaf lantaran telah mengganggu.
Waktu sang suami mengantar mereka ke depan pintu ruangan apartemen, istrinya membatin. “Mungkin sebaiknya besok saya minta diantar pulang ke rumah orang-tua. ” Namun demikian terkejutnya muslimah itu, sang suami masuk ke apartemen sambil berikan uang 50 ribu riyal padanya.
“Apa ini? ”
“Ternyata tadi sebagian rekanku sama-sama berjanji keduanya, apabila engkau menginginkan memasak saat malam pertama ini, semasing mereka akan memberi 5. 000 riyal. Dan mereka tidak memikirkan ada istri shalihah sepertimu yang ingin memasak pada malam pertama untuk menghormati tamu suaminya. ”
Masya Allah… barusan perasaan sang istri berkecamuk dan inginkan pulang ke tempat tinggal orang-tua, rupanya Allah memberi surprise indah kepadanya.
Lantaran ketaatannya pada suami dan menghormati tamu, Allah menghadiahkan 50. 000 riyal (setara Rp 190 juta). Diluar itu, ia juga memperoleh pujian dari suaminya. Satu tanda cinta yang menghangatkan malam pertama. Dan permasalahan malam pertama itu, masihlah ada waktu. Toh baru tengah malam.
0 comments:
Post a Comment